Hadiah Hepi untuk Papa

Kalau ditanya mengenai orang yang paling kamu sayangi, kira-kira jawabannya siapa? Orang yang paling saya sayangi sampai saat ini dan seterusnya adalah papa.

Dari zaman sekolah, kuliah, sampai kerja, papa selalu antar jemput saya dan dia gak pernah marah walaupun harus nunggu sampai satu jam lebih. Begitu sekarang udah nikah, rasanya jadi kangen sama masa-masa dijemput papa. Bahkan saya masih simpan pesan-pesan singkatnya papa di HP. Padahal isinya itu selalu sama, "Jemput jam berapa?", "Papa sudah sampai.", "masih lama?","Papa tunggu.". Walaupun isinya cuma pendek-pendek seperti itu, tapi kalau dibaca lagi sekarang rasanya jadi berharga.

Papa itu baik. Beliau suka menolong orang lain yang bukan keluarganya sendiri. Sekarang ini menurut saya susah loh ketemu orang yang masih mau bantu sesama. Segala keputusan yang papa pilih terkadang gak masuk akal buat saya. Iya, dulu saya sering kesal kalau papa mau bantu orang tapi kita harus sampai berkorban buat orang itu. Tapi makin dewasa, saya sadar kalau papa itu memang baik dan begitulah yang selalu dilakukan orang baik.

Papa itu bandel. Papa sudah didiagnosa kena diabetes sekitar 30 tahun yang lalu. Meskipun begitu, papa tetap gak jaga makan. Mungkin dulu papa pikir, dengan minum obat diabetes, semuanya beres. Papa itu hobi makan nasi putih yang banyak. Suka juga sama semua makanan yang pakai bumbu kacang dan santan. Makanya papa kena stroke di tahun 2011 dan kena penyumbatan pembuluh darah jantung di tahun 2013.

Pernah gak kalian merasakan hampir kehilangan seseorang? Di saat-saat itu kalian sampai berdoa supaya jatah umur kalian dikurangi dan dikasih buat orang itu. Agak berlebihan sih, tapi itu isi doa saya waktu papa masuk ICU ketika sakit jantung. Sejak saat itu juga, saya baru sadar kalau saya sayang sekali sama papa.

Papa mulai jaga pola makannya setelah sakit jantungnya sembuh. Tapi terkadang masih suka bandel juga. Kita sekeluarga yang setiap hari harus marah-marah kalau papa mulai minta makan yang aneh-aneh ,seperti soto santan, gado-gado, tambah porsi nasi putih di restoran dan lain-lain.

Sampai akhirnya di akhir tahun 2016, jari kaki papa tersandung meja. Lukanya gak sembuh-sembuh walaupun sudah dibawa ke dokter dan sudah coba berbagai perawatan penyembuhan luka. Waktu itu dokter sudah menyarankan untuk amputasi jari kelingkingnya, tapi papa menolak. Tiap malam pasti meriang kedinginan dan tidak bisa tidur. Kita sekeluarga yang awam soal kesehatan gak sadar kalau itu artinya proses infeksi papa lagi berlangsung.

Papa akhirnya kita rawat di rumah sakit karena meriangnya yang tambah parah. Dokter bilang kalau ini harus diamputasi dan tidak ada pilihan lain karena tiap jam itu berharga buat papa.

Papa yang bandel ini masih menolak dan gak terima sama keputusan dokter. Wajar sih, kita bayangkan gimana rasanya harus kehilangan salah satu anggota tubuh. Kita sekeluarga meyakinkan papa kalau punya dua kaki atau satu kaki itu gak masalah karena yang penting papa bisa sembuh. Setiap hari kita bujuk papa dan akhirnya beliau mau.

Sebelum masuk ruang operasi, papa minta difoto kakinya.
Setelah amputasi itu, papa tiap hari jadi murung dan suka melamun. Saya yang sudah menikah dan tinggal terpisah dari papa tentu gak bisa menemani beliau setiap saat. Hari-hari papa selalu di dalam rumah dan kegiatannya cuma itu-itu saja.

Tapi saya tahu kalau papa itu bandel. Dia gak akan kalah sama situasi dan menyerah begitu saja sama hidupnya. Bahkan belum lama ini beliau bilang mau nyetir mobil matic lagi. Padahal kaki kiri yang diamputasi itu sampai diatas dengkul loh.

Selain hobinya yang suka makan nasi putih, papa juga hobi jalan-jalan keliling Pulau Jawa. Sebut saja nama-nama kota seperti Cirebon, Semarang, Surabaya, Jogjakarta, Solo, Banyuwangi sampai Bali semuanya pernah kami datangi dengan bis, kereta, pesawat bahkan mobil pribadi. Makanya begitu papa diamputasi, yang saya pikirkan adalah apakah papa bisa jalan-jalan lagi seperti dulu?

Tentu saja bisa, tapi papa butuh kursi roda yang nyaman. Sekarang ini papa pakai kursi roda yang terlalu pas untuk ukuran badannya yang tinggi. Maklum kursi rodanya bukan milik sendiri alias masih pinjam. Kalau dibawa ke mal saja, papa pasti pegal karena kurang nyaman. Oleh karena itu, saya ingin sekali kasih kursi roda yang lebih baik untuk papa.

Ya bisa dianggap sebagai hadiah karena papa sudah begitu kuat menjalani cobaan yang kemarin. Hanya saja harga kursi roda itu ternyata cukup mahal, apalagi kalau mau yang kualitasnya bagus. Saya sempat cari-cari di toko online dan akhirnya ketemu di elevenia satu model yang cocok di hati dan di kantong.

Kira-kira seperti ini bentuknya,
source: elevenia.co.id
Ketemu sama model ini gak susah. Dari website elevenia, langsung pilih kategori Beauty & Health, lalu pilih Kesehatan dan Perawatan Pribadi. Nah disitu saya ketemu sama kursi roda ini. Atau kalau mau lebih gampang ya tinggal ketik "kursi roda" di kolom pencariannya elevenia. Karena saya masih nabung, saya taruh di cart dulu deh barangnya dan ini linknya supaya nanti gampang kalau mau cari lagi, http://www.elevenia.co.id/prd-kursi-roda-alumunium-kuat-ringan-simple-mewah-18851194

Semoga kursi roda impian bisa terbeli. Supaya papa bisa jalan-jalan dan tersenyum lagi. Tapi tolong pa bandelnya dikurangi, makan makanan yang sehat, supaya nanti bisa main dan jalan-jalan sama cucu.
Mama dan Papa, Umbul Mukti, Juli 2016.

Comments

  1. Sehat trus yaa papanya tashya.. semoga segera kebeli yaa kursi rodanya ^_^

    ReplyDelete
  2. Semoga cepet kebeli kursi rodanya biar papanya nyaman duduk dan ikut jalan-jalan lagi...
    Sehat2 ya om ^^

    ReplyDelete
  3. sama donk kita punya bokap yang bandel, auban dan sulit di rem makan enak hhihihihi. tapi selama masakan rumah harusnya masih ok lah yah, cuman kurangin garem dan ga pake santen wkwkwk. beberapa negara ada yang nyediain rental kursi roda loh, dulu bokap cici ke austria, vienna, trus kita sewa kursi roda disana biar ga repot bawa. tapi tentu lebih enak kalo bawa yah, ga perlu cari cari tempat sewa lagih. yahhhh smoga bokap kita ga bandel lagih yak, hihihi mau dengerin anaknya ngomong :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi iya ci auban keterlaluan. Ooh baru tau soal rental kursi roda. Boleh nih aku cari2 infonya. Makasi ya Ci Orin ^^

      Delete
  4. sehat2 yaa buat papa dan sekeluarga.. :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kena PUPPP

Keshya is Turning One & Vendor Review

Heboh Prewed - Part 2